About


Add an image from your computer or from somewhere else on the web... THIS WIDGET WILL BE VISIBLE ON HOMEPAGE and WILL BE INVISIBLE IN POSTPAGES... Angleso it va semblar un simplificat Angles, quam un skeptic Cambridge. Delete this widget in your dashboard. This is just an example.

Drag Bike

Kamis, 06 Agustus 2015

Racing adalah hidupku saat mesin kendaraan berkumandang saat itulah hidupku akan dimulai.


Pada tahun ini adalah tahun yang terpanas dan pada saat mesin menyala buktikanlah bahwa motormu lebih cepat dari semuanya.
Besok pada tanggal 8-9 Agustus akan diadakan lomba drag bike di Cibinong,Jabar yg dilaksanakan oleh AHRS,drag yang dilakukan oleh kendaraan matic dan bermesin 200 cc itu siap beraksi dengan para saingannya,saat ban berdecit itulah dimulainya perlombaan drag bike.






DRAG BIKE 2015 : GDS FUN DRAG BIKE,260 STARTER (11 KELAS DRAG BIKE),CAMPURAN 4T 200 CC.
ManiakMotor - Total starter 260 pada 11 kelas yang dilombakan, Agung Setyawan alias Agung GDS mengaku ada peningkatan dari partisipasi peserta. Itu bila dibanding  event terakhir dengan 300 starter (20 kelas).
Latihan bersama yang bertajuk GDS Galuh Tirtonrmolo Fun Drag Bike 2015 (25/9) kemarin hanya dimainkan setengah hari, “Mulai pukul 13.00 WIB-17.00 WIB, rekomendasi dari IMI Jateng juga tak memperbolehkan digelar Sabtu-Minggu. Alasannya, dikhawatirkan ‘mengganggu’ event lain. Juga mengganngu aktifitas siswa SD yang diseberang sirkut, bila bukan hari libur,”terang Agung seraya menyebut kelas campuran 4T 200 cc paling diminati (25 starter).

Disebut campuran, ya boleh pakai bebek, sport juga matik. ‘Reguasi’ longgar, yang penting happy dan termotivasi menuju joki professional.  Eh, bebek 130 cc 4T TU mulai ramai juga tuh! “Catatan waktu belum  bisa jadi patokan. Tapi, untuk adapatasi dengan spek 4T 130 TU,” komentar Mandrak Pello, best timer dengan 8.869 detik. Doi ini yang disebut Agung GDS sebagai salah satu pendatang baru potensial.
 Peningkatan starter ini memang sudah diprediksi, lantaran ‘nilai guna’ latihan bersama macam ini memang dirasa manfaatnya. Utamanya, bagi pemula yang ingin menambah jam terbang pada teknik membaca lampu. ‘Candu’ ini diharapkan memunculkan jagoan-jagoan baru,.
“Tak sekadar itu, kami juga ingin membangun attitude yang baik. Soal disiplin waktu misalnya, pembalap harus perhatikan betul jadwalnya. Pembalap yang tertinggal di race, tidak akan tercatat catatan waktunya. Jelas rugi, meski masih bisa start. Bila sebelumnya masih ada toleransi, tapi mulai event ini tidak lagi,” tegas Agung yang mendapat apresiasi positif soal ketegasan ini. 


DRAG BIKE 2015 KEBUMEN(JELANG),JUPITER 130 CHIKI FASTER PM,NEW SPEK! 8,0 DETIK?

ManiakMotor - Hadir dengan konsep porting dan kubah head yang beda dengan sebelumnya. Begitu kabar dari Agus Kentus, kiliker Jupiter 130 dari tim Faster Chiki Poetra Mahesa (Jogja). New spek! Riset terbaru tim milik Wachyu R ini bakal turun dan bertarung di Kebumen Drag Bike 2015 (seri 3).

Event yang dihajat oleh BSMC (Bintang Samudera Motor Club) ini bakal berlangsung di lintasan Sijago, Kebumen, Jateng (27/9). Porting in 26,5 mm tujuannya untuk memperkuat semprotan ke ruang bakar. Payung klepnya yang diameter 29 mm  boleh menyebarkan ke seluruh area pembakaran dengan ukuran segitu.

"Untuk buangnya diameternya  25 mm. Ini pas dengan kompresi 14,5:1 untuk membuat akselerasi serentak. Durasi kem lebih tinggi 280° (62/38),” rinci Agus seraya menegaskan kubah terhadap head bentuknya bath tube.
Intinya kibah itu salah satu metode meningkatkan performa dengan cara mempersempit ruang bakar. Ya dibuat serupa bak mandi alias bath tube tadi. “Supaya torsinya kuat, diimbangi dengan magnet 500 gram dan balance 300 gram,” lanjut Agus yang pakai CDI ProDrag 2 itu dan nantinua bakal dikebut Rully PM.
Karaketer lintasan Sijago, Rully pun sudah paham. Menyoal kans podium, “Targetnya justru pada catatan waktu 8,0 detik,”optimis Rully yang memang punya peluang pada beberapa kelas open dan lokal. Tapi sayanganya, di saat yang sama jagoan lain macam Jupiter Samodro Pitik (Sukoharjo) sebagai salah satu pesaing mengkonfirmasi memilih event Ngawi, Jatim. “Kami juga absen Minggu ini. Coba riset lagi,” kilah Miftah, pemilik Jupiter 130 karya Danang Wahyudi (Cakra Racing).

DRAG BIKE 2015 : R9 SIAPKAN JUPITER UNTUK 4T TU 130 TREK LURUS,BASIS ROAD RACE.

ManiakMotor - R9 membagi-bagi riset knalpot pada tim-tim hebat drag bike hebat. Coantoh untuk matik  VRG R9 dari Jakarta yang dipercayakan. Lalu untuk FU200,  Cak Moet dari Jawa Timur yang ngutak-atik. Kini di  pedepokan mereka di R9 Factory Racing sedang ada riset Bebek 130 cc 4T TU. Tentu saja bahannya pakai Jupiter Z. R9 sendiri yang tangani.
“Yang disesuaikan terutama kapasitas yang pakai piston 58 mm. Tentu juga kompresi yang harus tinggi di drag bike. Kan boleh pakai bensol. Selebihnya  rangka yang lebih ringan,” jelas Nayjor, mekanik yang diserahkan menukangi motor tersebut dari  kawasan Jl. Sukoharjo, Wiryopranoto No,95 (Sawah Besar), Jakarta  Kota, markas mereka.

Seperti dibilang tadi ada penyesuaian dengan berubahnya kompresi, terutama penggunaan piston, Nayjor mengaku pakai piston Wiseco. Tahu sendiri merek piston ini ngetop bangat sebelum portal ini ada, hehe. Jangankan portal ini, media otomotif Indonesia belum pada lahir, itu merek sudah ada. Lebih tua dari kamu.
Tak terlupakan dan selalu diingat adalah knalpotnya R9, ya iyalah. Karena dari knalpot ini muncul tim R9. Apalagi bos tertingginya sudah ancang-ancang tahun-tahun ke depan akan membagi promonya ke drag bike. “Knalpot yang digunakan bentuknya harus sama dengan yang dijual umum. Sebab drag bike hanya media promonya,” kata Asep Susanto, manajer R9 untuk penjualan.
Knalpot R9 yang akan digunakan titanium series. Namanya titanium pasti ringan, bobot yang ini saja hanya 1,1 kg. Cocok untuk drag bike yang memang butuh suku cadang yang ringan-ringan. Cocok juga buat liaran yang butuh enteng-entengan. Target motor ini nggak neko-neko, ya juara. Kalau sebelumnya juara Bebek 130 catatan waktunya 8 detik, catatan itu yang dikejar. Rzk

DRAG BIKE 2015 : NINJA DARI MEDAN, KEJURNAS HALAK KITA

ManiakMotor – Hatop parikatna. Itu logat Medan di Sumut soal kereta atau motor kEncang. Makanya judulnya Ini Ninja Medan Bang, kalau bung kan sudah lewat. Asli ini Ninja Frame Std 150 dari Medan yang bukan di depan istana merdeka, kalau itu jalan Medan Merdeka, pak.
Tepatnya di Jl. Rahmadsyah 124S, Medan, Sumut yang di situ sekalian gedung Mathius Racing Shop Feat Japaris Service. “Ini Ninja kan baru bikin lae. Jadi jamna alias time-nya masih 7.8 detik. Tapi ini sudah sangat laju di Medan, lae,” cerita Andri Saragih, humas tim milik yang bernama Mathius tersebut.

Sekadar catatan dengan fasilitas sirkuit dan teknologi mengorek, Ninja rangka standar di sana paling cepat 7.6 detik koma besar. Tidak seperti di Jawa yang saat ini telah berlari antara 7.3 – 7.4 detik dan paling sial 7.5 detik. Makanya di kejurnas region Suamatera baru lalu di Medan, Ninja ini podium ke-3. Wah, sai horas ma.
Maklum, teknologinya masih standar korek juga. Contoh korekan dari mekanik bernama Asiong ini, masih pakai karbu std reamer 30 mm, tapi diameter skep 31 mm. Reamer itu sebagai gambaran diameter venturi. Demikian juga dengan  pengapian yang masih sederhana. Tuh pakai  CDI Suzuki RC yang murah meriah. Sedangkan knalpot menggunakan produk  Bronx exhaust.
Inti dari cerita halak kita ini, yang paling penting Ninja-nya sudah berhasil dimuat pada portal yang ehem soal drag bike ini. Kalau begitu, bilang mauliate dan dijawab olo, olo, olo dengan sambutan yimatutu. Kalau tertarik halo saja ke sini; 081362008191. Horaaasss baaaah..! MM

DRAG BIKE 2015 NIGHT RACE SEMARANG : NINJA 150 STD SIMPLE CONCEPT 7,3 DIGEBER CHODOX




ManiakMotor - Ada yang cukup istimewa saat gelaran Hebat Drag Bike Night Championship. Tepatnya di Tawang Mas, Semarang, Jateng pada malam Minggu 19 September 2015. Turun di Sport 2-Tak Rangka STD 150 cc, Kawak Ninja kilikan SCO alias Ssimple Concept Ole merenggut 7.367 detik.
Tentu saja jokinya Eko ‘Kodok’ Sulistyo from Semarang. Tapi Chodox atau Kodok sama saja, mencetaknya justru di kelas lokal kresidenan. “Di Drag AHRS Banjarnegara saya hanya dapat 7,4 detik dengan motor yang sama. Kali ini momentumnya pas,” jelas Chodox di malam-malam balapan Semarang itu.
Katanya Ninja tersebut hanya pakai piston standar, kan agar sesuai regulasi. Hanya saja ada stroke-up 0.5 mm yang masih pas dengan aturan teknik di kelas Sport Frame Standar. “Piston masih dipapas mm. Itu agar bagian atas piston punya jarak clearencedengan silinder head, tidak terlalu mepet,” jelas Kodok yang seolah mengerti betul jeroan Ninja ini. Maklum dia yang ikut membangun tuh motor.
Pengapian  hanya mencomot CDI Suzuki RC80 yang dikenal murah meriah, tapi ganas untuk mendongkrak pengapian Ninja. Sistem pengapian RC termasuk CDI-nya masih menggunakan arus AC. Makin dapat setelah dikawinkan dengan koil milikKawasaki KX85.
Tinggal karbunya yang disetel. Karena balap malam setingan karbu dibikin lebih kering, yakni  pilot-jet 55 dan main-jet 152. “Lidah membran yang menerima suplai dari karbu standart, tapi digandakan. Satu lidah hanya separuh, agar power pada rpm bawah lebih ngisi,” kata Ahmad dari SCO yang sibuk menangani ini motor. Iveri


DRAG BIKE 2015 SEMARANG : NINJA TU,CHODOX VS BATANK,OP 27 ABSEN!



ManiakMotor - Cerita lintasan 201 M PRPP, Tawang Mas Semarang, Jateng, maka identik dengan duel joki papan atas asal kota lunpia itu. Dwi Batank Vs Eko Chodox! Ini kisah lama yang bakal terulang kembali di Semarang Night Drag Bike Championship (19/9).
Tak ada matinya, apalagi tarung di kelas bergengsi sport 2T 155 cc TU alias Ninja TU. Ditunggu saja geber  Ninja TU korekan siapa Batank dan Chodox kali ini. Dari pantauan, Chodox bakal ngebut dengan Ninja TU Simpel Concep Ole (SCO) tim yang memang mengkontraknya tahun ini. “SC Ole berangkat dengan sebagain motor andalannya. Ninja TU salah satunya, ini sekalian setting juga,”ungkap Chodox yang belakangan diketahui mulai keranjingan jajal drag race (mobil).
Saat yang sama, ada dua tim yang klaim  pakai ‘jasa’ Dwi Batank yakni Babahe Racing (Semarang) dan ABRT (Salatiga). Dua tim yang secara emosional memang ada kedekatan dengan Batank. Sayangnya, saat berita ini ditulis Batank belum bisa dikonfirmasi.
Pertanyaannya adalah Ninja TU mana yang diturunkan AB Bendol kali ini. Terkini, riset terbaru Bendol kuasai AHRS Drag Bike Banjarnegara minggu lalu di Banjarnegara. Nih buktinya, http://www.maniakmotor.com/index.php/dragbike/9870-drag-bike-2015-ahrs-banjarnegara-ninja-gress-155-tu-abrt-hampir-di-bawah-7-detik-di-trek-sempit-keriting. “Ninja itu dibawa main ke Kalimantan bersama Niko Sakau dan Sukma.  Kali ini bawa Ninja TU Army, spek sama dengan sebelumnya,” kata Bendol.
“OP 27 memang nggak hadir, tapi saya tetap main dengan Ninja TU ABRT. Kans tetap ada meski main  malam,” lantang Hendra Kecil (Magelang). Eit, ternya Ninja TU Potter (OTD Racing) juga gas dengan Yogie Keycot. Artinya, Keycot yang membela tim MPK Pekajaman itu wajib dihitung. Mantaplah! Ardel

DRAG BIKE 2015 AHRS BANJARNEGARA : NINJA GRESS 155 TU ABRT HAMPIR HAMPIR DIBAWAH 7 DETIK,DI TREK SEMPIT-KERITING.

ManiakMotor –  Kolo ketemu pola mengorek mesin, bikin ulang lagi hasilnya akan sama dan bahkan lebih laju. Macam kilikan AB Bendol pada Ninja 150 TU 2T, porting-portingnya katanya sama dengan yang terdahulu. Tapi yang ini masih ketat komponen mesinnya karena  barang baru. “Pengukuran kompresi pasti presisi  dengan crankcase dan kruk-as masih pada ketat. Itu untungnya mesin baru,” jelas Bendol soal korekannya.
Barang buatan Bendol yang ngetop dengan ABRT-nya itu pesanan dari tim Remaja Baru. Nama timnya saja nyentrik bro, kalau diartikan ABG yang bukan angkatan babe gue. Ninja ini tercepat dari 16 peserta dan semuanya macam macan kelaparan, ya lapar juara dan best time.
Ninja ini yang berhasil terkam piala dan kangtaw  dari di antara yang terlapar di final di Sport 2T 155 cc TU. Tepatnya di event AHRS Indonesia Drag Championship di Banjarnegara, Jateng pada 13 September lalu.
Jokinya di Banjarnegara adalah Niko Sakau  yang sejak penyisihan sudah memimpin dengan 7.129 detik.  Di final dia mencetak 7.077 detik. Waw…! Disebut waw… karena trek sangat bumpy banyak tambalan dan sempit. Waw juga karena Ninja inilah yang tercepat di event AHRS di Banjarnegara. Kamu bayangkan, FFA saja hanya cetak 7.096 detik.
Lha kalau treknya bukan abnormal pastilah catatan di bawah 7 detik diperoleh. Ingat saja lawan-lawan beratnya yang hadir sudah langganan pada cetak di bawah 7 detik di kelas tersebut. “Itu tadi, barang baru. Sebagian besar komponennya baru digunakan di event AHRS seri 4 ini,” tambah Bendol yang dari Salatiga tersebut.
Gerakan komponen gress, putaran mesinnya dikembangkan oleh pangapian full set special engine Kawak KX85. Suaranya saja weeeennnng macam SE. Rpmnya ringan mencapai top-nya. Bendol tinggal mencari set-up di sirkuit lewat karbu dan perbandingan gir. Bahkan rasio pun disetel di tempat bro, agar jatuh-jatuhnya rpm tepat setiap ganti gigi. Hasilnya juara. MM

DRAG BIKE 2015 JELANG SEMARANG : HADIR JUPIE 130 CAKRA,NIGHT RACE!


ManiakMotor - Danang Wahyudi, kiliker dengan bendera Cakra Racing Team (Jogja) memang punya spesialisasi di bebek 4T 130 cc TU. Maklum, basis mekanik lulusan teknik mesin salah satu universitas negeri di Jogja ini ada di road race. “Inti semua korekan pada ketelitian porting macam spek motorprix dan indoprix. Dasar itu yang saya kembangkan di drag bike, selebihnya riset by procces,” kata Danang yang andalalkan knalpot AHM.
Pengembangan misalnya pada kompresi. Sebenarnya di road race boleh-boleh saja kompresi tinggi, itu kalau ketemu settingannya. Perseolannya di road race lebih mementingkan daya tahan yang kompresi tinggi malah menganggu soal itu. Belum lagi, saat ini sudah pakai pertamax-plus yang oktannya lebih rendah dari avgas. “Di drag saya kembangkan sampai 14,5:1, masih aman dengan avgas,” tambah Danang.
Alhasil, beberapa waktu lalu di event Pemalang podium kedua bersama Dwi Batank (Semarang). Pun begitu, Miftah selaku pemilik motor dengan tim SVP ft Cakra (Jogja)  masih penasaran dengan hasil itu. Makanya, Minggu ini (19/5) kembali akan diadu di Semarang Night Drag Bike Championship di sirkuit PRPP, Semarang, Jateng. “Kali ini kita akan andalalkan Kiki Codet (Semarang) dan Bayu Ucil (Purwodadi), semoga terus eksis dan berprestasi,”harap Miftah.
Jadi menarik, mampukah Jupie Cakra itu kembali podium, pada persaingan yang ketat. Memang beberapa tim yang bisa jadi batu sandungan terpantau absen seperti Samodro Pitik (Sukoharjo) dan Faster Chiki PM (Jogja). Beny Sastro Atmojo selaku mekanik Samodro Pitik dan Wachyu R owner tim Faster Chiki PM mengkonfirmasi absen dan pilih kosentrasi di event Minggu depan. Pilihan logis, mengingat Jateng sendiri memang tak ada matinya di balap karapan.
Eit, masih ada tim Plakton asal Jepara,”Ya mas, naik Jupie Plankton. Spek jawara juga kok,”puji Rully PM (Kebumen). Ya, kita tunggu saja, Jupie mana lagi yang bakal ramaikan malam mingguan di Tawang Mas, Semarang. Pasalnya, jagoan tim rumah seperti Eko Chodox dan Dwi Batank belum konfirmasi gas Jupie mana. Cekidot! Ardel

DRAG BIKE 2015: KEMBALINYA KTM 250SX2T ABIRAWA,COBRA 6,6 DETIK DI SENSOR 1 TITIK.


ManiakMotor – Catatan FFA yang tercepat di drag bike Indonesia adalah 6.776 detik. Itu tercepat selama ini yang belum pernah terlewati. Dicetak oleh pedrag legendaris hidup negeri ini yang namanya Eko Sulistyo from Semarang yang lebih dikenal  Eko Chodox atau Kodok, sama saja. Saat itu atau tepatnya 23 Maret 2013 di Senayan, Chodox menggeber KTM 250SX milik Abirawa Racing Team.
Kini KTM Abirawa itu coba turun kembali ke lintasan 201 meter. Targetnya pun tak main-main, harus pecahkan rekor yang pernah dicetak motor berbasis special engine MX1 Class tersebut. Ya harus di bawah 6.7 detik atau paling sial 6.6 detik. “Semua komponen mesin telah disegarkan. Kopling set juga pakai Barnet yang lebih dapat menyalurkan tenaga. Saat bikin rekor masih kopling biasa,” jelas Amir Ceria yang dipercaya sebagai menajer tim.  
Kelihatan juga sih Abirawa Racing sedang sibuk meracik ulang motor-motor mereka yang sempat nganggur setahun lebih, termasuk KTM. Tepatnya di markas mereka di Jalan Piranti 2, Taman Mini, Jakarta Timur. Ada kehidupan di speed shop milik Rendi Abirawa yang juga pemilik tim tersebut. Tim ini sempat berhenti karena bosnya melanjutkan sekolah dulu ke luar negeri.
Tapi ingat rekor 6.7 detik saat itu andilnya dari keahlian Chodox ‘menembak’  garis start. Karena sensor timing system saat itu masih yang biasa. Sekarang sensor sudah satu titik. “Nah itu yang akan dibuktikan kembalinya Abirawa. Kami yakin akan bisa dipecahkan pada sensor 1 titik. Dan sebenarnya rencana kembalinya tim ini baru 2016, tapi akan coba motor di event-event terdekat di akhir 2015,” tambah Amir.
Buktikan dan ditunggu. Rzk 

DRAG BIKE 2015 : H.YAUL MIHAMA BATIK PROTES KERAS SOAL EVENT,KTM 250 SX TIDAK DITURUNKAN!

ManiakMotor - H. Yaul pemilik tim Mihama Batik (Pekalongan) mengaku hanya tim kecil dengan koleksi motor hingga 20 unit. Katanya, dia bikin tim drag ajang refreshing pada rutinitas urusan bisnis yang padat. Satu diantara koleksi tadi, KTM SX 250 untuk tarung di FFA (Free For All).
Hobi macam doi aset bagi joki, promotor dan mekanik. Tapi ditanya persiapan event Kajen Drag Bike di sirkuit Alun-Alun Kajen, Pekalongan (4/10), tempat markasnya berada dia hanya prihatin, ”Kami memang tuan rumah, tapi setengah hati. Kalo pun ikut, ya cuma bawa Ninja standart. Drag sekarang nggak ada greget, tidak seperti  TPM dulu yang bergengsi,” tegas pebinis yang multi hobi ini.
Nah lo! Katanya lagi, mestinya promotor bisa tiru TPM yang fasilitas paddock-nya nyaman. Itu diawali pemilihan tempat, termasuk sirkuitnya. “Juga event sekarang terlalu padat, tanpa jeda. Gila, tiap minggu ada, lama-lama membosankan. Dulu road race juga seperti ini kan. Coba lihat sekarang road race, di Jateng saja sudah sangat jauh berkurang,” wanti Yaul  seraya menegaskan sekarang ada kejurnas, tapi…..
“Kami ini orang hobi. Jadi kalo bikin event asal-asalan, males lama-lama. Lha promotor kejurnas saja nggak jelas. Hari Minggu saja pendaftaran masih buka, race mulai jam 11. Selesai juga sampai malam, ayo bangun profesionalisme. Cari untung boleh, tapi jangan peserta yang jadi dikorban,” lanjutnya seraya menilai paddock sekarang malah kaya ‘pasar malam’ over load dan nggak sehat.
“Motor sekencang apa pun, ketemu sirkuit amburadul nggak ada manfaatnya. Padahal, setting dan inovasi kita bukan asal-asalan. Sirkuit gak mendukung asal ijin murah gasss..,” dukung Eko Chdox Sulistyo (Semarang). Doi joki senior yang blak-blakan demi gengsi balap karapan. Juga menyoal kelas bracket, “Apa ada kebanggaan bagi yang menang. Hapus saja, nggak ada gensgi sama sekali,” tutup H. Yaul yang berharap ‘curhat’ ini direspon.
Semoga berhadapan dengan muka tembok! Ardel  

DRAG BIKE 2015 AHRS(Seri 5) BANJARNEGARA: FU CONK'S VS FU SOLO (ABAKURA),CHUPANK 7,3 DETIK!

ManiakMotor – Lanjut terus duel Conk Speed dengan Fauzan Conk’s dan Abakura Ditra Jaya bersama Wawan Kristarto. Kini di AHRS Indonesia Drag Championship (AIDC) seri 5 di lintasan PLTA Mrica, Banjarnegara, Jateng (12-13/9) lalu. Keduanya saling mengalahkan di Bebek 4T TU s/d 200 cc dengan andalan Suzuki FU. FU milik Fauzan dikenal dengan FU Conk dan FU Wawan dikenal dengan FU Solo.
Di provinsi asal  FU Solo, FU Conk yang Berjaya. Jadinya kedudukan 4-1 untuk Conk. FU Conk podium 1, 2, 3 dan 4 di Banjarnegara, sedangkan FU Solo dengan Yogie Keycot (Caruban) hanya kelima. Keycot mencetak 7.534 detik, sementara Tony Chupank (Malang) yang pertama dengan FU Conks mencetak 7.363 detik.

“Punya Ditra Jaya (FU Solo) dan FU Takens kompresi nggak maksimal, akselerasinya kurang kejam. Koilnya seperti kurang setrum. Lengkap deh penderitaannya,” kilah Wawan walau dengan sportif tapi masih beralasan kompresi dan koil.
Empat podium di Bebek 200 dibagi pada 3 tim berbeda, yakni Lembu Speed Sorong (Solo), Botuna Racing (Pekalongan) dan SJP 33 AD (Jakarta). Bukan rahasia, ketiga tim tersebut menggunakan karya mekanik asal Malang Selatan itu.
Conk bersyukur tim-tim yang ia korek bisa podium. Tak lepas juga peran joki, apalagi trek  ini sempit dan keriting. "Dapat 7,3 detik saja sudah sangat oke. Ada revisi rasio untuk menyambungkan reduksi dari gigi ke gigi, agar powernya jalan. Bahan piston juga pakai yang lebih bagus dan ringan saat ini,” terang Conk’s pada FU milik Agil Puja, bos tim Lembu Speed Sorong itu.
Seangkan Cupank membeberkan taktiknya di sirkuit Mrica. Kata dia soal halus-halusan menaikan putaran mesin di aspal licin. "Juga nggak boleh nafsuan agar ban tak spin. Usahakan tetap tenang agar motor bisa dipertahankan kecepatannya melintas di trekbumpy,” kata Chupank yang kembali membuktikan kapasitasnya di Bebek 200.  Chupank di penyisihan hanya kedua dengan selisih 0,003 detik dibanding Arif Tijil (Kediri). Tijil-Chupank dan Richo Bochel (Surabaya) menggunakan motor yang sama (Lembu Speed Sorong) dengan gap yang sangat tipis.
Ada 16 starter yang masuk final adalah wakil kekuatan utama Bebek 200 saat ini. Selain yang tersebut di atas, masih ada Samodro Pitik (Sukoharjo), MBKW2 (Jogja), ICE Racing, dan H. Andy Takens (Bogor). Sayang FU CMT nggak muncul. “Drag AHRS telah menjadi barometer teknologi balap karapan saat ini. Masukan buat penyelenggara, pemilihan trek lebih diperhatikan lagi. Tak sekadar best time, utamanya soal safety,” tutup Conk yang punya info ‘hot’ di musim tahun depan. Betul! Ardel

MODIFIKASI MIO LIARAN: JULUKANNYA 'JURAGAN' DI 500 METER,JAGO KELAS 58 KLEP BEBAS


ManiakMotor – Istilah kelas 58 di liaran adalah diameter piston yang 58 mm. Itu kan aturan liaran. Makannya Yamaha Mio yang satu ini masih ditoleransi pakai diameter 58’5 mm. Lebih 0,5 mm di arena modifikasi, ya ngaruhnya besar buat kapasitas mesin. Jelas juga ngaruh buat tenaga.

Begitulah aturannya dan jangan lihat soal liarnya, tapi mari pelajari elmumodifikasinya. Justru pada liar-liar begini banyak temuan yang mereka dapatkan. Macam Mio yang ini pakai piston Honda Sonic yang lama.  
“Nama julukan motor ini Juragan di lintasan 500 meter. Jokinya Wasis Toyib. Nah mengorek mesin jarak 500 jauh berbeda dengan drag bike yang 200 meter. Kami lebih mengutamakan power band putaran atas. Nah, piston Sonic ini yang cocok,” cerita Mas Joko yang bukan Ta’u’u dari bengkel Sinergi Motor di Depok, Jabar.
Pokoknya nih Juragan memang lagi hangat-hangatnya jadi omongan. Konon – disebut konon yang jangan dibalik – karena omongan baru sepihak dari si Juragan. Kata mereka ini si Juragan sudah 12 kali tampil belum sekali pun kalah. Waw… tapi itu konon kata mereka loh. Sebab model tulisan ini si pemilik yang mengirim foto dan data-datanya. 

Kalau dihitung Mio ini hampir 200 cc dengan langkah toraknya yang 68 mm. Lihat saja silindernya sudah ganjal habis. Kruk-as juga sudah pasti ganti total. Sayang si Mas Joko rada keberatan kasih tahu asal kruk as yang terpasang di crank case. Pokoknya sudah modifikasi mesin habis-habisan.
Selanjutnya silakan lihat data di bawah. Rzk

MODIFIKASI SATRIA FU VENOM RATU HOKI: FU SELEMBARAN SIKAT 2T DI LIARAN,ADA YANG MAU LAWAN?

ManiakMotor – Gelar Suzuki Satria FU ini memang Venom Ratu Hoki. Itu nama tenarnya di lintasan liar ibu kota Jakarta dan sekitarnya. Memang motor ini lagi top di kelas selembaran alias paking kepala silinder hanya selembar. Jokinya Delta Batak 155. Wau seyem amat gelarnya.

Ini FU karya  Jabrik Motor dari Depok, Jabar. Kata bengkelnya dalam 12 kali turun belum pernah kalah, menang mulu. Dua kali diadu dengan Ninja 150 di trek 500 meter. “Kapasitasnya memang sudah 200 cc dengan pakai piston Kawahara,” jelas Rahmat Jabrik si pemilik motor dengan senyum liar, eh manis.
Maklum, lagi nulis motor liar jadi semuanya terasa liar. Jari-jari lagi ngetik juga sudah mulai liar ke sana ke mari. Beda dengan menulis drag bike yang memang adu trek lurus yang resmi, ngetiknya juga resmi. Kalau liaran kan, gimana geetu. Tapi ambil saja penggalan tekniknya untuk elmu kamu.
Contoh yang disebut selembaran, tapi bisa sampai 200 cc kan sudah sama dengan kelas FFA Bebek di drag bike yang jagoannya juga FU. Rata-rata juga di Bebek 200 menggunakan piston diameter 71 mm seperti yang digunakan FU Venom Ratu Hoki ini.

Ternyata di liaran yang disebut spek selembaran ada undang-undangnya. Maksudnya undang-undang liar juga, hehe. “Selembaran itu maksudnya paking mesin satu lembar. Tapi semua komponen motor boleh diubah dari bentuk standar termasuk langkah torak dan domepiston. Pokoknya paking selembar,” timpal Della si joki liar yang bicaranya rada liar juga, hehe becanda bro.
Tujuan selembaran kan agar kompresi nggak banyak dimainkan. Lalu macam mana bila kompresinya diakali dari dome piston, memang ketahuan? Ah namanya juga undang-undang liaran bro. Itu tergantung pembicaraan di lapangan, bila deal ya tanding. Nah, ada yang berani dengan Venom Ratu Adil ini, eh bukan Adil tapi Hoki? Silakan ke nomor telepon di bawah.
FU ini diakui perbandingan kompresinya 12,5:1. Katanya sih sengaja memilih kompresi rendah, lantaran bukan untuk drag bike yang jaraknya 200 meter. Kalau yang ini 500 meter agar tak kehabisan putaran mesinnya. Betul juga sih teori dan prakteknya, kian rendah kompresi, kian tinggi rpm yang didapat. Apalagi FU ini pakai pengapian BRT yang bisa disetel atau dimapping.
Selanjutnya silakan lihat DATA MODIFIKASI yang disebut selembaran. Rzk